Kesehatan adalah yang utama

26.10.09

Kanker Leher Rahim (Servical Cancer)


Di Indonesia, kanker leher rahim atau serviks telah menjadi pembunuh nomor satu dari keseluruhan kanker. Data Departemen Kesehatan 2001 menunjukkan, kasus baru kanker serviks mencapai 2.429 kasus. Angka itu diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya. Padahal ada cara mudah terhindar dari kanker serviks lewat vaksinasi. Deteksi dini dan vaksinasi dapat menekan angka kejadian kanker serviks pada perempuan Indonesia

Kanker serviks merupakan penyakit kanker paling umum kedua yang biasa diderita wanita Antara 20 –55 tahun  Wanita yang aktif secara seksual memiliki risiko terinfeksi kanker serviks tanpa memandang usia atau gaya hidup. Setiap tahun, sekitar 500 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker serviks. Dari jumlah itu, 270 ribu berakhir dengan kematian.

Kanker leher rahim (kanker serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks yaitu kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).  kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuaomosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju kedalam rahim.

Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali. Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti,tetapi terdapat beberapa factor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks ,

Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut “Pap smear test“, sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.

Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker.

Penyebab Kanker Servick

  • HPV (human papillomavirus)
    HPV adalah virus penyebab kutil genetalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56. Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia. Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Namun proses penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala.
  • Merokok
    Tembakau merusak system kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks. 
  • Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini. 
  • Berganti-ganti pasangan seksual
  • Hubungan seksual dini, Suami atau pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia dibawah 18 tahun,berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks.
  • Pemakaian DES (dietilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran (banyak digunakan pada tahun 1940-1970)
  • Gangguan system kekebalan
  • Pemakaian pil KB
  • Infeksi herpes genetalis atau infeksi klamidia (kelamin) menahun
  • Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin )
Bagaimanakah Tanda-tanda Kanker Serviks
Perubahan prakanker pada serviks biasanya tidak meminimalkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan pap smear. Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan disekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:
  • Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause.Menstruasi abnormal akan lebih lama dan lebih banyakKeputihan yang menetap, dengan cairan yang encer,berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk. 
  • Gejala dari kanker serviks stadium lanjut , Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan. Nyeri panggul punggung dan tungkai.Dari vagina keluar air kemih atau tinja, patah tulang.

Diagnosa


  • Pap smear
  • Biopsi. Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker.
  • Kolposkopi. Pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar
  • Tes Schiller. Serviks diolesi dengan larutan yodium,sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.

Pengobatan
  • Pembedahan. Dilakukan pengangkatan sel kanker
  • Penyinaran. Menggunakan sinar radioaktif yang bisa merusak sel kanker
  • Kemoterapi. Dengan menggunakan obat-obatan sitostatik
  • Terapi Biologi. Dengan memperkuat system kekebalan tubuh
Pencegahan
Ada 2 cara untuk mencegah kanker serviks :
  • Mencegah terjadinya infeksi HPV dengan Vaksinasi Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui papsmear. Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun
  •  Melakukan pemeriksaan Pap semear secara teratur
    - setiap tahun untuk wanita yang bersuami diatas 35 tahun
    - Setiap tahun untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah  menderita infeksi HPV atau kulit kelamin
    - Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB
    - Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun jika 3 kali Pap smear berturut-turut menunjukkan hasil negatif atau untuk wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker
    - Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukan abnormal
    - Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prekanker maupun kanker serviks.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kanker serviks sebaiknya :
- Anak perempuan yang berusia dibawah 18 tahun tidak melakukan hubungan seksual.
- Jangan melakukan seksual dengan penderita kulit kelamin atau gunakan kondom untuk mencegah penularan - kulit kelamin
- Jangan berganti-ganti pasangan seksual
- Berhenti merokok
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Label

Entri yang Diunggulkan

Handphone dapat Menyebabkan Kanker Otak

Saat ini di seluruh negara  terdapat 570 juta pemakai handphone dan dalam jangka waktu 5 tahun lagi  diperkirakan jumlahnya akan teru...